Catatan Pra Kuratorial Seni

Catatan Pra Kuratorial Seni

Catatan ini adalah respon pasca acara sharing kuratorial yang dilangsungkan oleh Serupa Art Space pada sabtu, 27 April 2019

1. Kuratorial sebagai salah satu fungsinya mengkonstruksi narasi karya seni untuk ditampilkan kepada publik melalui pameran. Namun sebelum itu, perlu dipenuhi juga aspek-aspek lain yang akan mempermudah kerja kuratorial. Yaitu konsep, teknik, gagasan, dan kekuatan lain (filosofi, estetika, ideologi, dll) dari seniman melalui karyanya.

2. Eksplorasi, untuk itu diperlukan lebih banyak upaya eksplorasi baik dalam intensitas maupun kualitas dalam konteks esensi karya daripada orientasi (produksi) industri. Eksplorasi ini bisa dalam bentuk konsep, teknik, media, estetika, dll

3. Pameran seni, tentu saja untuk publik secara umum. Dan untuk mencapai pada pengalaman publik, perlu dihadirkan karya yang  tidak sekedar memberi solusi pada masalah (dekoratif, sandang, dll). Namun juga mampu memberikan pengalaman baru, atau media ekspresi untuk menyampaikan ide atau gagasan (dinarasikan oleh kurator) dalam karya seni melalui pameran seni.

4. Pra kuratorial seni kaitannya dengan perilaku seni Jepara yang cenderung mengarah pada perilaku memenuhi permintaan industri. berdampak pada pola yang seringkali terfokus pada capaian teknik dan mengabaikan esensi dari karya seni itu sendiri misalnya secara estetika, filosofis, historis, dll. Hingga apa yang diperbincangkan, ataupun kritik hanya seputar teknik, dan cara penjualan saja. Karena itu, sebelum proses kuratorial alangkah baik jika kita biasakan membincangkan, mengapresiasi, atau bahkan mengkritisi karya dari banyak sisi.

5. Perlu keberanian, untuk mulai keluar dari pola-pola perilaku seni yang lama untuk berkontestasi sebagai seniman. Atau terus meningkatkan kualitas produk sebagai pengrajin, seperti yang selama ini sudah berlangsung di Jepara.

6. Pada dasarnya baik pengrajin, maupun seniman sama saja dalam rangka mampu menghasilkan finansial dari karya mereka. Keduanya juga kental dengan unsur seni. Bahkan keduanya, bebas menyatakan dirinya seniman atau pengrajin, boleh-boleh saja.

Catatan diatas, hanya upaya menangkap dan memahami realitas yang ada di Jepara dari acara tersebut di awal tadi. Khususnya dalam konteks kesenian hubungannya dengan kuratorial. Tentu saja, banyak hal yang disampaikan Pak Kuss Indarto, maupun para peserta sharing yang tidak tertulis disini.

Jepara secara produk industri maupun karya seni masih perlu dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya pelaku (masyarakat), dan pemerintah, namun juga peran serta universitas / lembaga pendidikan dalam perannya memproduksi karya-karya intelektual (riset dan kajian) sebagai bahan wacana maupun narasi untuk kemudian mendorong munculnya ruang-ruang apresiasi yang dekat dengan publik (tidak eksklusif) dan terkelola dengan baik.

Rusdiyan Yazid
Rusdiyan Yazid

This is a short biography of the post author. Maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus nullam quis ante maecenas nec odio et ante tincidunt tempus donec.

No comments:

Post a Comment